
Jamilludin menggambarkan kasus promosi bipang ambawang sangat tidak sesuai apabila disampaikan di bulan Ramadan ini.
"Komunikasi seperti ini sangat mengabaikan empati terhadap umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa," jelasnya.
Oleh karena itu, menurutnya, wajar kalau akhirnya munculnya reaksi keras dari masyarakat. Mereka menilai pesan promosi seperti itu tidak toleran terhadap umat Islam.
"Memang ada upaya pelurusan atas apa yang disampaikan Jokowi, tetapi tetap saja tidak menolong. Justru hal itu dinilai masyarakat hanya sebuah pembenaran," ungkap akademisi itu.
BACA JUGA: Soal Ucapan Bipang, Petinggi Baitul Muslimin Sebut Jokowi...
Dia menjelaskan kalau presiden melakukan blunder dalam kebijakan dan pernyataan, dapat diduga orang-orang di ring satu dan tim komunikasinya bekerja tidak maksimal.
"Dalam komunikasi politik, blunder seperti itu tentu dapat menimbulkan ketidakpastian di masyarakat. Yang memunculkan kebingungan," tegasnya.(*)
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News