GenPI.co 
GenPi.co - Menyambut Hari Lebaran, Festival Lampu Cangkok tingkat Kabupaten Bintan segera dimulai. Sejumlah desa dan kelurahan mempersiapkan kampung-kampungnya dengan memamerkan keindahan lampu colok atau cangkok hasil kreasi mereka.
Ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya dan menjadi tradisi masyarakat melayu di Bintan. Berlangsung dari malam 21 hingga 27 likur di bulan ramadan. Kata Likur ini berasal dari bahasa Melayu yang diartikan sebagai suatu kata untuk menyatakan bilangan antara 20 dan 30.
Pelita-pelita dengan jumlah yang banyak dipasang disepanjang jalan. Di setiap perbatasan antara desa dibangun gerbang yang dihiasi cangkok membentuk suatu arsitektur bernuanasa islami.
BACA JUGA: Siap-siap Setelah Lebaran Kepri Gelar Event Seru
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bintan, Wanrudy Iskandar mengatakan menyalakan lampu colok merupakan tradisi masyarakat melayu sejak dulu pada bulan puasa. Pada tahun ini sama seperti tahun sebelumnya untuk memelihara tradisi ini maka diadakan perlombaan dalam bentuk festival lampu cangkok yang diikuti seluruh desa di Kabupaten Bintan.
“Persiapan festival lampu cangkok telah dilaksanakan. Seluruh Desa atau Kepala Desa dan camat turut hadir. Semua desa nantinya akan ikut dalam perlombaan. Sekarang sedang disiapkan kriteria penilaiannya, serta keamanan selama pertandingan berlangsung.” jelasnya. Kamis, (16/5).
Menurut Wanrudy, kehadiran lampu cangkok ini akan membuat Bintan semakin berwarna di Bulan Ramadan. Setiap peserta yang mengikuti harus menciptakan dan merangkai lampu cangkok sekreatif mungkin. Perlu kerjasama antar masyarakat untuk menampilkan yang terbaik.
“Letak gapuranya ditentukan oleh masing-masing desa. Partisipasi masyarakat dalam memeriahkan festival lampu colok ini juga menjadi penilaian juri.” ujarnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
