
GenPI.co - Bupati Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Wihaji mengatakan jumlah kasus aktif positif Covid-19 di Kabupaten Jawa Tengah terus meningkat. Oleh sebab itu pemberlakuan lockdown segera diterapkan.
Wihaji menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah elemen masyarakat seperti Forkopimda dan pimpinan Paguyuban Pengurus Rukun Tangga (PPRT), Sang pamongmong (Paguyuban Kepala Desa), Paguyuban Perangkat Desa Indonnesia (PPDI) dan Asosiasi Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia ( ABPEDSI).
"Mereka itu memawakili masyarakat. Oleh karena itu kita mintai pendapat dalam pencegahan penularan Covid-19. Tidak hanya sosialisasi, tapi kalau memang perlu lockdown RT, jika memang dianggap zona merah berdasarkan kategorinya," kata Wihaji seperti yang dilansir dari Ayobatang.com.
BACA JUGA: RS di Batang Penuh, Pasien Dirawat di Tenda
Lockdown RT akan lebih jelas, kata Wihaji, karena nanti ada surat edaran (SE) terkait tugas pokok dan fungsi serta peran masing-masing lembaganya.
"SE akan memperjelas siap bertanggungjawab apa? siapa yang mememuhi kebutuham yang berkenaan dengan lockdown?," ungkap Wihaji.
BACA JUGA: Instruksi Ganjar Top, Jawa Tengah Lockdown
Ia pun menyatakan isolasi mandiri di rumah sendiri kurang efektif, maka pihaknya akan mempusatkan isolasi disetiap kecamatan.
"Yang positif isolasi mandiri terpusat selama 10 hari akan mendapatkan Rp500.000 dan keluarganya mendapatkan Rp500.000 untuk makan di rumah" kata Wihaji.
BACA JUGA: Langgar Perda RTRW, Puluhan Industri di Batang Terancam Tutup
Support bantuan uang isolasi tersebut agar masyarakat yang terpapar Covid-19 tidak pergi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News