Jakarta Lockdown Butuh Dana Rp 550 Miliar Sehari

Jakarta Lockdown Butuh Dana Rp 550 Miliar Sehari - GenPI.co
Warga berada di kawasan karantina wilayah terbatas (lockdown) di Jalan Intan Berduri, Kawasan Sumur Batu, Jakarta Pusat. FOTO: Antara

GenPI.co - Pandemi covid-19 cukup mengkhawatirkan di Indonesia karena peningkatan kasus cukup signifikan, khususnya di Jakarta.

Alhasil, kondisi itu membuat lockdown atau Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat kian mencuat.

Pengamat politik Tony Rosyid mengatakan, Jakarta butuh dana segar untuk menjalani kebijakan itu.

BACA JUGA:  Guru Besar USU Prof Yusuf Henuk tersangka UU ITE

"Untuk wilayah Jakarta saja, perkiraan per hari menghabiskan 550 miliar. Kalau 14 hari, itu 7,7 triliun. Kalau sejabodetabek, menjadi tiga kali lipatnya sekitar 23,1 triliun," katanya dalam keterangan GenPI.co peroleh, Rabu (30/6).

Tony menjelaskan, untuk pengeluaran itu bisa dicover dengan menjual SUN (Surat Utang Negara) atau yang lain.

BACA JUGA:  Rizal Ramli Peringatkan Jokowi, Awas Banyak Penjilat

Menurutnya, utang negara sudah mencapai di atas 40 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Kondisi itu, mirip tahun 1996 dan 1997 hutang di angka 40 persen dari PDB.

"Tahun 1998 hutang naik di angka 61 persen dari PDB. Saat itu terjadi krisis ekonomi, khususnya moneter, yang membuat penguasa orde baru jatuh," katanya.(*)

BACA JUGA:  Ramalan Denny Darko, Kabar Buruk Buat Indonesia

Lihat video seru ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya