Berdayakan Pertanian Papua, PKT Gerakkan 4 Program Berkelanjutan

Berdayakan Pertanian Papua, PKT Gerakkan 4 Program Berkelanjutan - GenPI.co
Berdayakan Pertanian Papua, PKT Gerakkan 4 Program Berkelanjutan. Foto: Humas PKT

“Kekayaan alam dan kondisi geografis di wilayah kabupaten Jayapura menawarkan berjuta manfaat bagi ekosistem di sekitarnya. Sehingga melalui pemberdayaan ini, kami harap masyarakat dan petani lokal dapat memaksimalkan potensi sektor agraris di wilayah mereka,” jelas Teguh.

Transfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge)

Teguh menjelaskan bahwa saat ini, kebanyakan petani lokal di Papua terbiasa dengan metode pertanian atau perladangan berpindah, yang mengharuskan mereka untuk berpindah dari satu ladang ke yang lainnya setiap musim panen berakhir.

Hal ini menyebabkan pasokan jenis hasil panen yang tidak menentu setiap musimnya. Maka, dengan menggandeng para ahli pertanian dari Universitas Gadjah Mada (UGM), PKT mensosialisasikan metode pertanian menetap yang berkelanjutan sehingga dapat lebih mudah memastikan ketersediaan pasokan komoditas. “

BACA JUGA:  Prediksi Meleset, Rusuh di Yalimo Papua Berpotensi Perang Suku

Program ini melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap implementasi metode pertanian menetap dengan harapan agar para petani lokal, khususnya kelompok Mama-Mama Papua, dapat memaksimalkan produktivitas hasil pertanian dan potensi lahan dengan lebih efisien dan berkelanjutan,” ungkap Teguh. 

Transfer teknologi (transfer of technology)

Dalam aspek transfer teknologi, PKT menyumbangkan satu unit traktor untuk semakin memudahkan beban pekerjaan para petani setempat.

BACA JUGA:  Cara Simpel Membuat Pupuk Organik, Tanaman di Rumah Makin Subur

Traktor ini akan digunakan untuk membantu pertanian komoditas kacang tanah di Kabupaten Sarmi, yang saat ini membutuhkan traktor untuk pengolahan lahan dengan luas sekitar 10 hektar.

Kepastian pasar

BACA JUGA:  Tutorial Membuat Pupuk Kompos Sendiri untuk Tanaman di Rumah

Para petani lokal yang terlibat dalam program ini pun tidak perlu khawatir mengenai keberlanjutan hasil panennya di pasaran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya