Skrining Covid-19, Pemkot Makassar Tetap Pakai GeNose

Skrining Covid-19, Pemkot Makassar Tetap Pakai GeNose - GenPI.co
Ilustrasi - Calon penumpang kereta api menghembuskan nafasnya ke dalam kantong untuk dites COVID-19 dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (4/2/2021). (FOTO: ANTARA/Muhammad Adimaja/aww.)

GenPI.co - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan tetap memakai GeNose C19 untuk mendeteksi Covid-19, meski sejumlah daerah sudah menghapus penggunaan alat tersebut.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan tetap menggunakan GeNose dalam skrining ini karena alasan anggaran.

“Pemkot Makassar tetap memakai GeNose untuk mendeteksi Covid-19,” katanya di Makassar, Senin (5/7).

BACA JUGA:  Puluhan TKA Datang Secara Bergelombang di Makassar

Ramdhan mengatakan pemilihan memakai GeNose ini bisa lebih menghemat anggaran dibandingkan jika menggunakan rapid tes antigen maupun PCR.

Menurut Ramdhan, dengan penggunaan GeNose, maka Pemkot bisa lebih banyak dalam pengadaan.

BACA JUGA:  Lebih Akurat Mana Antara Swab PCR, Antigen, dan GeNose?

Tarif sekali melakukan skrining GeNose memang cukup terjangkau yakni Rp30 ribu. Sedangkan untuk rapid tes dan PBR bisa menghabiskan anggaran antara Rp150 ribu sampai 1 juta untuk sekali tes.

“Bayangkan perbedaan harga antara GeNose, antigen, dan PCR,” ucapnya.

BACA JUGA:  GeNose Tak Dipakai Lagi Jadi Syarat Turis Masuk Bali

Ramdhan mengungkapkan, ketika warga yang terdeteksi terpapar Covid-19 setelah tes dengan menggunakan GeNose, barulah diarahkan tes lanjutan memakai rapid test antigen maupun PCR.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya