Begini Cara Nabi Muhammad SAW Melakukan Itikaf

Begini Cara Nabi Muhammad SAW Melakukan Itikaf - GenPI.co
Begini tata cara Nabi Muhammad dalam beritikaf (Foto : Istimewa)

Itikaf kamu bisa batal bila keluar dari masjid tanpa ada alasan yang dibenarkan syariat atau kebutuhan yang sifatnya mubah (diperbolehkan) dan sangat mendesak. Contoh, masuk kantor, ada kerabat meninggal dan sebagainya. Selain itu, itikaf bisa batal jika suami-istri melakukan hubungan intim. 

Hal yang diperbolehkan saat itikaf

Ada hajat yang harus ditunaikan seperti makan, minum dan hajat lain yang tidak bisa dilakukan dalam masjid, menemui orang yang mengunjungi kamu di masjid, berbincang dengan orang lain, mandi dan wudhu di masjid, dan membawa kasur kesayanganmu merupakan hal-hal yang diperbolehkan untuk dilakukan saat itikaf.

Awal dan selesai itikaf

Jika memang ingin itikaf 10 hari terakhir, maka kamu masuk ke dalam masjid setelah salat subuh di hari ke-21 Ramadhan. Setelahnya, kamu bisa keluar habis subuh pada Idul Fitri menuju ke lapangan luas. Hal ini sesuai dengan hadis, Aisyah berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa beri’tikaf pada bulan Ramadhan. Apabila selesai dari shalat shubuh, beliau masuk ke tempat khusus i’tikaf beliau. Dia (Yahya bin Sa’id) berkata: Kemudian ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha meminta izin untuk bisa beri’tikaf bersama beliau, maka beliau mengizinkannya (HR Bukhori, 2041).

Ngapain aja saat itikaf?

Ketika itikaf, kamu berniat menggeber pahala di bulan Ramadhan. Karenanya, itikaf jangan cuma tidur. Lakukan kegiatan yang bermanfaat seperti berdoa, zikir, baca shalawat nabi, mengkaji Alquran, dan mengkaji hadis. Amat dimakruhkan untuk ngerumpi dan mengerjakan hal yang kurang penting.


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya