GenPI.co 
GenPI.co - Bagaimana jadinya bila sebuah masjid menjadi 'tetangga dekat' kawasan prostitusi? Tanyakan hal itu pada Masjid Raya Baitul Muttaqin. Berlokasi di Ciracas, Jakarta Timur, masjid seluas 5000 meter ini berada di sekitar lokalisasi yang dikenal dengan nama Gang Boker. Masjid ini mulai dibangun pada tahun 2006 dan selesai pada tahun 2009
Keponakan dari pemilik Masjid Raya Baitul Muttaqin, Linayanti menjaskan bahwa masjid tersebut dibangun dengan biaya dan di atas tanah milik keluarganya. Meskipun sudah tahu bahwa lokasi tersebut dekat dengan tempat maksiat, namun keluarganya memang sudah berniat untuk membangun masjid di tanah tersebut.
Baca juga :
- Dari Kandang Godzilla Hingga Masjid Seribu Pintu
- Masjid Ini Terima Sedekah Sampah Plastik dari Warga
- Masjid Tertua Kota Palembang Resmi Berganti Nama
Menurut Lina, rencana pembangunan masjid tersebut sempat menuai pro dan kontra dari masyarakat sekitar. Sebagian masyarakat mendukung masjid tersebut agar dapat menghilangkan jejak maksiat di daerah tersebut. Sedangkan lainnya menentang karena lahan tersebut merupakan lahan hijau yang akan dIgukanan sebagai perluasan jalan raya. “Banyak sih warga-warga yang bertentangan kalo ini dibangun mesjid. Sampe dulu sempet gak diizinin sama kelurahan untuk bangun masjid ini, karena udah ada masjid juga dibelakang, kan. Dan karena jalur ini jalur hijau, mau ada perluasan wilayah,” kata Lina kepada GenPI.co (17/5).
Menurut Lina, masjid tersebut cukup membawa pengaruh positif terhadap lingkungan sekitarnya, khususnya daerah yang berada di sekitar lokalisasi Gang Boker. “Kalo dulu sih waktu kecil saya sempet main ke belakang itu daerahnya masih serem banget. Tapi kalau sekarang udah gak gitu lagi. Mudah-mudahan sih bisa terus bawa pengaruh positif ya,” pungkas Lina.
Tonton lagi :
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
