Lapan: Pijaran Meteor Melintas di Langit Yogyakarta

Lapan: Pijaran Meteor Melintas di Langit Yogyakarta - GenPI.co
Ilustrasi - Petugas menunjukkan citra satelit Himawari di Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah 3 Denpasar, Bali, Selasa (20/10/2020). (FOTO: ANTARA/Fikri Yusuf)

GenPI.co - Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Andi Pangerang mengatakan kilatan cahaya yang tampak di langit Yogyakarta adalah pijaran meteor yang merupakan meteor sporadis.

"Ketika meteor terlihat, tidak terdengar suara dentuman apapun. Meteor ini juga tampak oleh beberapa saksi di Yogyakarta maupun daerah sekitarnya seperti Sukoharjo, Klaten dan Sragen yang tampak berwarna kemerahan," kata Andi seperti yang dikutip dari Antara, Kamis, 15 Juli 2021.

Pijaran meteor yang merupakan meteor sporadis itu pada Senin malam (12/7), sekitar pukul 22.00 WIB, kembali pijaran meteor atau fireball diabadikan di Yogyakarta oleh Aryo Kamandanu dari Bantul.

BACA JUGA:  Ambulans SAR Yogyakarta Dirusak, Sempat Diadang Orang Mabuk

Andi menuturkan fenomena meteor jatuh tidak selalu berasal dari hujan meteor baik mayor (> 10 meteor per jam) maupun minor (< 10 meteor per jam). Meteor yang tidak berasal dari hujan meteor disebut juga sebagai meteor sporadis (sporadic meteor).

Menurut Andi, warna merah yang tampak pada meteor kemungkinan besar berasal dari oksigen dan nitrogen yang berada di atmosfer Bumi.

BACA JUGA:  Pemakaman Jenazah Covid-19 di Kota Jogja Melonjak

"Fireball ini umumnya berukuran 20-60 sentimeter atau 1-3 kepalan tangan dan karena ukurannya yang kecil, fireball akan habis terbakar oleh atmosfer Bumi, sehingga tidak memungkinkan untuk jatuh ke permukaan Bumi sebagai batu meteor atau meteorit," ujarnya.

Pada foto yang diabadikan oleh Aryo Kamandanu yang dapat dilihat di akun Instagramnya di http://instagram.com/aryo.akise, meteor tampak berada di sebelah barat rasi Crux (Salib Selatan, Layang-layang, Gubug Penceng) yang saat itu berada di ketinggian 10,9°-14,9° di atas ufuk dan sudah berada di arah 207,9°-213,9° atau arah Selatan-Barat Daya hingga Barat Daya.

BACA JUGA:  Menkes Singgung Bahaya, Fokusnya Jakarta dan DIY 

Selain itu, meteor tersebut tampak melintasi kedua bintang di konstelasi Centarus yakni Gamma Centauri dan Delta Centauri yang berada di arah 219,6°-221,1° atau arah Barat Daya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meteor tampak dari arah Barat Daya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya