Mardani Pukul Wanita Hamil, Senator Langsung Buka Suara

Mardani Pukul Wanita Hamil, Senator Langsung Buka Suara - GenPI.co
Ilustrasi - Oknum Saypol PP Gowa memukul wanita hamil saat operasi penertiban pelanggaran PPKM Mikro. (Foto: Antara/HO)

GenPI.co - Kasus pemukulan terhadap wanita hamil dan suaminya oleh Mardani Hamdan, petugas Satpol PP Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menjadi viral lantaran videonya tersebar di media sosial.

Ulah Mardani itu pun membuat anggota Komite I DPD RI Abdul Rachman Thaha angkat bicara. Dia mengatakan tidak dibenarkan untuk melakukan pemukulan seperti itu.

“Petugas sepatutnya tetap mengendalikan diri dan menggunakan pendekatan persuasif," Rachman Thaha di Jakarta, Kamis (15/7).

BACA JUGA:  Rizieq Terseret Kasus Munarman, Novel Sebut Ambisi Busuk

Sebagaimana diketahui, Mardani memukul pasangan suami Nurhalim alias Ivan Van Houten dan istrinya, Amriana alias Riana yang disebutkan tengah hamil delapan bulan ketika menertibkan tempat usaha mereka yang masih buka.

Rachman juga menyebut bahwa hal itu bisa juga menunjukkan bahwa para petugas bekerja di bawah tekanan, lelah, sehingga mudah meluap emosinya.

BACA JUGA:  Tips Buat Wanita Agar Kenikmatan di Ranjang Naik Berlipat Kali

Terlebih hampir dua tahun mereka terus-menerus dituntut untuk melakukan penertiban yang berarti diharuskan menjadi panutan bagi masyarakat.

"Tugas sebagai role model bukan tugas ringan karena menuntut pengembannya menutupi atau bahkan mengabaikan sisi kemanusiaan mereka sendiri," Senator asal Sulawesi Tengah (Sulteng) itu.

BACA JUGA:  Geram dengan Pernyataan Risma, Natalius Pigai Sebut Kata Bunuh

Rachman menduga, bagian dari tekanan itu akibat konflik batin yang dirasakan petugas yang diberi amanat menertibkan masyarakat selama pandemi ini.

“Pada satu sisi, mereka sadar ada tugas yang harus mereka jalankan. Sementara di sisi lain, mereka menyaksikan banyaknya kesempitan hidup yang dialami masyarakat di lapangan,” katanya.(JPNN/GenPI)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya