Pariwisata Indonesia Kian Melesat

Pariwisata Indonesia Kian Melesat - GenPI.co
beragam destinasi wisata di Indonesia. (Foto: Google Image)

Tiga tahun terakhir, capaian pertumbuhan sektor pariwisata mengesankan.Sumbangan devisa dan penyerapan tenaga kerja dari sektor ini meningkat signifikan. Reputasi Wonderful Indonesia di pentas dunia pun terus memancarkan optimisme.

Dalam rapat terbatas di Istana Bogor beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla membahas juga masalah pariwisata. Rapat terbatas ini digelar karena pariwisata Indonesia ini dapat menyedot wisatawan mancenegara dalam jumlah besar

Menurut Presiden, pariwisata Indonesia memiliki potensi besar untuk menarik perhatian wisatawan dari luar negeri. Ia meyakini, potensi pariwisata Indonesia itu dapat digenjot dengan menggelar event-event pariwisata nasional diperbanyak. “Dengan demikian, wisatawan berdatangan dan dapat mendongkrak roda perekonomian di lokasi wisata tersebut,” tutur Jokowi.

Presiden meyakini, sektor pariwisata Indonesia yang sangat menjanjikan. Selain itu  akan menimbulkan multiplier effect yang positif terutama di bidang perekonomian. “Untuk itu, diperlukan strategi agar pariwisata kita lebih baik lagi,” katanya.

Berdasarkan riset Bank Dunia, pariwisata menjadi salah satu bisnis utama atau “core business” Indonesia. Pariwisata menjadi penyumbang PDB, devisa serta lapangan kerja paling besar dan mudah.

Pada 2016, devisa pariwisata mencapai US$ 13,5 miliar per tahun. Hanya kalah dari minyak sawit mentah (CPO) sebesar US$ 15,9 miliar per tahun. Padahal pada 2015 lalu, pariwisata masih ada di peringkat keempat sebagai sektor penyumbang devisa terbesar.

Saat itu, pariwisata di bawah sektor migas sebesar US$ 18,5 juta, CPO US$ 16,4 juta, dan batubara US$ 14,7 juta. Namun akibat jatuhnya harga migas dan batu bara, konstelasi sektor penyumbang devisa berubah. CPO menjadi raja dan pariwisata menyodok ke atas sektor migas dan batubara.

Tahun 2017, sumbangan devisa dari sektor pariwisata melesat menjadi sekitar US$ 16,8 miliar. Angka ini diprediksi akan meningkat 20% menjadi sekitar US$ 20 miliar pada 2018.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya