GenPI.co - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengungkapkan semua pihak mengalami kehilangan pendapatan walaupun nilainya berbeda-beda.
Menurut Ridwan Kamil, Provinsi Jabar selama PPKM Darurat kehilangan pendapatan cukup signifikan sekitar Rp 20 miliar per hari.
"Total kehilangan pendapatan sekitar Rp 5 triliun sehingga banyak program yang di-refocusing dikurangi didiskon dan dihilangkan," ujar Ridwan Kamil seperti yang dilansir Ayobandung.com, Kamis, 29 Juli 2021.
BACA JUGA: Depok, Bekasi, Bandung Masih Terparah Covid-19 Jawa Barat
Lebih lanjut, kata Ridwan Kamil, banyak orang kecewa dan banyak orang merasa ini itu. Padahal, itulah realita yang sedang dihadapi oleh semua. Bahwa semua juga berkesusahan.
"Ada yang hilang puluhan ribu di jalanan, ada yang hilang ratus ribu di warung kecil, ada hilang juta di restoran, ada yang hilang miliaran di perusahaan, ada yang hilang triliunan di level pemerintahan," paparnya.
BACA JUGA: Depok, Bekasi, Bandung Masuk 3 Besar Covid-19 di Jawa Barat
Terkait sektor pariwisata yang minta relaksasi pembayaran beban pajak PPN dan sebagainya, Emil menyatakan sangat mendukung.
"Jadi tadi misalnya perbedaan data ada dua kota merasa datanya tidak sama dengan pusat itu juga kita perjuangkan supaya datanya sinkron," katanya.
Begitu juga, terkait pembebasan beban pajak kalau itu kewenangannya di provinsi maka pasti akan dibuat kebijakan untuk kemudahan-kemudahan
BACA JUGA: 50 Juta Warga Jawa Barat Akan Terima Bansos, Ini Syaratnya
"Misalkan juga yang kewenangan pajak dari provinsi itu kan kita juga lakukan ada bebas tarif progresif dari pokok tunggakan, persentase tunggakan juga tarifnya diturunkan, dan lainnya," katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News