Prosesi Sawer Pengantin Adat Sunda, Ini Maknanya

Prosesi Sawer Pengantin Adat Sunda, Ini Maknanya - GenPI.co
Para tamu undangan berebut benda yang disawerkan pengantin

Benda-benda saweran ini disiapkan oleh kedua mempelai. Konon benda yang disawer tersebut dapat berpengaruh pada kehidupan rumah tangga mereka ke depannya.

Nyawer ini berasal dari kata “Awer” atau seember benda cair yang bisa dicipratkan. Namun pendapat lain mengatakan berasal dari tulisan buku Bagbagan “Puisi Sawer Sunda” yang menjelaskan bahwa kata Nyawer berasal dari “Penyaweran” atau tempat yang kerap kali terkena air hujan yang jatuh dari atap rumah. 

Dari pengertian tersebut dikaitkan menjadi perlangsungan sawer ini dilakukan di halaman rumah, sementara cipratan air tersebut merupakan benda-benda yang disawerkan.

Salah satu masyarakat yang masih mengikuti adat tersebut adalah mempelai Dede dan Ratih. Keduanya melangsungkan pernikahan di Kampung Cijuhung, Tasikmalaya, Jawa barat..

“Masing-masing benda yang dilempar itu artinya merupakan doa untuk kami, seperti keberkahan, harapan, manisnya kehidupan dan masa pernikahan yang awet,” ujar Dede.

Dia juga menambahkan prosesi ini ada juga yang memakai sirih. Adapun makna sirih merupakan doa agar mempelai selalu hidup rukun dan saling mengerti. 

Prosesi nyawer ini dilengkapi nyanyian “Kidung Nasihat” sebagai bekal dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Tembang “Kidung Nasihat” yang popular adalah Tembang Asmaradana dan Kidung Kinanti di acara pernikahan adat Sunda.


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya