"Untuk membersihkan batu-batu Candi Borobudur, kini tidak lagi menggunakan bahan kimia, karena dampaknya kurang bagus terhadap lingkungan maupun batu candi," katanya.
Ia menuturkan pembersihan Candi Borobudur hanya menggunakan metode basah dan kering. Metode basah yakni menggunakan air yang disemprotkan dengan tekanan tertentu.
"Kami tidak lagi menggunakan bahan kimia, metode pembersihan basah dan kering itu ternyata sudah efektif, namun harus dilakukan secara rutin," katanya.
Ia menyampaikan pembersihan candi ini melibatkan pelajar dan komunitas agar mereka mengenal bagaimana cara membersihkan bangunan candi.
"Membersihkan bangunan cagar budaya membutuhkan ketelatenan dan rutinitas, sehingga cagar budaya yang kita pelihara itu tetap bisa lestari, kalau kita lupa membersihkan pasti lumut cepat tumbuh di batu-batu candi," katanya.
Ia mengatakan dengan kesadaran tersebut diharapkan para pelajar bisa paham, kemudian dapat mengenalkannya kepada teman-temannya di sekolah dan diharapkan mereka ada kepedulian terhadap cagar budaya.
"Harapan kami mereka bisa berbondong-bondong suatu saat datang ke candi ini secara suka rela untuk menjadi relawan pembersih bangunan candi," katanya. (ANT)
Simak juga video berikut
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News