
Prasinta menekankan perlunya dukungan BPBD untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di lokasi rawan bencana.
Dia juga mengharapkan BPBD untuk melibatkan masyarakat dalam pengaktifan tim siaga bencana.
BMKG juga telah meminta agar peringatan dini tentang kemunculan La Nina tidak disepelekan begitu saja.
BACA JUGA: BMKG Keluarkan Tanda Bahaya Soal Badai La Nina, Ini Daerahnya
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan, peringatan dini yang disampaikan bukanlah untuk menakut-nakuti masyarakat.
Hal itu disampaikan Dwikorita saat Rakornas untuk mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi La Nina dan potensi bencana hidrometeorologi, Jumat (29/10/2021).
BACA JUGA: Ancaman La Nina Sangat Dekat, Jakarta Bersiap dari Hulu ke Hilir
"Peringatan dini yang dikeluarkan bukan untuk menakut-nakuti, melainkan jeda waktu yang bisa dimanfaatkan utnuk mempersiapkan segala sesuatunya, mengingat fenomena cuaca dan iklim bisa diprakirakan," ujar Dwikorita, dilansir laman BMKG.
Jika melihat kejadian La Nina 2020, hasil kajian BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November-Januari.
BACA JUGA: Merapi Status Siaga, BNPB Minta Warga Antisipasi Dampak La Nina
Ini terjadi terutama di wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, NTT, Kalimantan bagian selatan, dan Sulawesi bagian selatan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News