"Eijkman mengembangkan platform bibit vaksin berbasis sub-unit protein rekombinan, sementara Unair mengembangkan bibit vaksin berbasis virus yang dimatikan atau diinaktivasi," katanya.
Pihaknya menekankan target utama pengembangan vaksin Merah Putih bukan untuk "juara" efikasi.
"Terpenting selama memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni efikasi di atas 50 persen, maka vaksin sudah bisa digunakan," tuturnya.(ant)
BACA JUGA: Vaksinasi Dosis Tiga Dikenakan Biaya, Nih Harganya
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News