
GenPI.co - Plt. Kepala Pusat Riset Aplikasi Penginderaan Jauh LAPAN Rokhis Khomarudin mengatakan bahwa Gunung Semeru mengalami perubahan bentuk di wilayah kawah hingga lereng di bagian tenggara.
Menurut Rockhis, bukaan baru aliran lava sepanjang 710 meter dengan lebar 110 meter tertangkap citra satelit USGS milik LAPAN.
"Terjadi perubahan di puncak Gunung Semeru, ada new lava flow atau aliran lava baru," jelas Rokhis dalam konferensi pers, Jumat (10/12).
BACA JUGA: Korban Meninggal Dunia Erupsi Gunung Semeru Capai 45 Jiwa
Rokhis mengatakan bahwa bukaan baru aliran lava dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12) itu telah menyebabkan kerusakan lahan mencapai 2.417,2 hektar.
Rincian luas kerusakan lahan meliputi hutan 909,8 hektar, lahan terbuka 764,5 hektar, hutan sekunder 243,1 hektar, dan lahan pertanian 161,5 hektar.
BACA JUGA: Ini Pesan Mbah Rono kepada Tim SAR di Gunung Semeru
Kemudian, ladang/tegalan 161,2 hektar, perkebunan 77,9 hektar, permukiman 67,8 hektar, semak/belukar 20,9 hektar dan tubuh air 10,4 hektar.
Rokhis memaparkan bahwa pihaknya memperkirakan ada 43 bangunan yang langsung terkena dampak awan panas dan guguran Gunung Semeru
BACA JUGA: Dengan Secuil Asa, Lenny Bergelut dengan Awan Panas Gunung Semeru
"Seluruh daerah yang terdampak awan panas dan guguran Gunung Semeru itu tampak sangat jelas dari citra satelit kami," katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News