Santriwati Jadi Korban Kekerasan Seksual, Psikiater Angkat Bicara

Santriwati Jadi Korban Kekerasan Seksual, Psikiater Angkat Bicara - GenPI.co
Unjuk rasa menuntut keadilan untuk santriwati yang menjadi korban kekerasan seksual. Foto: ANTARA

Dia menjelaskan, stimulasi seksual dan perkosaan adalah faktor predisposisi terhadap gangguan psikiatrik di kemudian hari di antaranya fobia, cemas, tidak berdaya, depresi hingga bunuh diri.

"Kekerasan seksual membuat korbannya sulit mempercayai orang lain, cenderung akan menolak hubungan dengan lawan jenis dan lebih memilih hubungan sesama jenis," tuturnya.

Korban pada kasus ini adalah anak-anak yang masih mudah dipengaruhi. Pelaku melakukan upaya intimidasi dan sugesti seperti murid harus taat kepada guru.

BACA JUGA:  Maia Estianty Pernah Jadi Korban Pelecehan Seksual, Duh Miris!

"Kondisi ini akan memengaruhi perkembangan dan pemikiran korban ke arah patologis, salah satunya disebut Stockholm syndrome," jelasnya.

Teddy menjelaskan, pelaku kekerasan seksual ditemukan super ego lacunair yang merupakan karakteristik untuk psikopat.

BACA JUGA:  Aksi Pelecehan Seksual Guru Pesantren, PSI Bilang Begini

"Catatan penting untuk pengadilan yaitu pada psikopat sulit belajar dari pengalaman dan tidak ada rasa bersalah sehingga cenderung akan mengulangi perbuatannya," ujarnya. (*)

Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya