GenPI.co 
GenPI.co - Ternyata sembilan tersangka teroris di Sumatera Utara (Sumut) menyimpan fakta yang mencengangkan.
Hal tersebut diungkapkan secara langsung oleh Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan.
Kombes Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan bahwa sembilan orang anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) yang ditangkap di Sumatera Utara, Kamis (16/12), berperan dalam kegiatan kaderisasi anggota.
BACA JUGA: Fadli Zon Buka-bukaan soal Terorisme dan Kekuasaan
"Mereka memiliki akademi pendidikan dan kaderisasi disingkat Adira, tujuannya adalah untuk rekrutmen anggota JI," kata Ramadhan saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Ramadhan menjelaskan, dari sembilan orang tersebut, empat di antaranya terlibat dalam pengurus Adira, yakni DCL, penggurus struktur teritorial JI Sumut, menjabat sebagai Sekretaris Adira.
BACA JUGA: Terduga Teroris di Batam Bertugas Menyebarkan Celengan Masjid
Kemudian SW merupakan sekretaris Adira Sumut, TMH selaku pembina Adira Sumut, dan ISS selaku kepala atau pembimbing Adira pusat dan Sumut.
Selain terlibat dalam kaderisasi, tersangka lainnya terlibat dalam yayasan amal JI bernama Lembaga Amil Zakat Baitul Mal Abdurahman Bin Auf (BM ABA) atau dengan nama lain Yayasan Ibnu Juazy.
BACA JUGA: Densus 88 Kian Mengerikan, 9 Terduga Teroris di Sumut Mati Kutu
Mereka yang terlibat dalam yayasan pendanaan JI, yakni MNA selaku pembina Yayasan Ibnu Jauzy, ASJ selaku dewan pengawas dan pembina ABA Sumut, sekaligus pendiri Yayasan Ibnu Juazy.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
