Permainan Gasing, Warisan Budaya Tak Benda di Batam

Permainan Gasing, Warisan Budaya Tak Benda di Batam - GenPI.co
Ilustrasi permainan gasing di Kepulauan Riau. Foto: ANTARA.

GenPI.co - Gasing telah dikenal sejak lama oleh masyarakat melayu di Kepulauan Riau. Permainan ini dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa.

Pemerintah Kota Batam sendiri telah mencatatkan permainan gasing sebagai warisan budaya tak benda, khasanah kekayaan khas daerah Melayu kepulauan.

Permainan ini merupakan objek Pemajuan Kebudayaan Melayu yang diatur dalam Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 1 Tahun 2018, Tentang Pemajuan Kebudayaan Melayu.

BACA JUGA:  Ada Banyak Manuskrip Melayu Kuno di Kepri, Tapi..

Dalam Perda itu, terdapat 12 Objek Pemajuan Kebudayaan Melayu yang salah satunya adalah permainan rakyat. Permainan gasing pun masuk di dalamnya.

Permainan gasing ini selalu dihadirkan dalam gelaran Kenduri Seni Melayu (KSM), salah satu rangkaian agenda perayaan hari ulang tahun (HUT) Batam setiap tahunnya.

BACA JUGA:  5 Destinasi Wisata di Batam Ini Wajib Banget Dikunjungi

Meski begitu, permainan gasing ini juga dimainkan di beberapa daerah lain di Kepri. Seperti di Natuna, Karimun, dan Tanjung Pinang. Masing-masing daerah pun punya caranya sendiri memainkan gasing ini.

Jika di Batam gasing dimainkan di tanah lapang, di Natuna gasing dimainkan dengan cara diputar kemudian diletakkan di atas kaca berukuran 40 cm. Pemenang ditentukan oleh gasing yang paling lama berputar.

BACA JUGA:  Jogja Cross Culture 2021, Kolaborasi Budaya dan Seni Keren Banget

Secara umum, gasing yang dimainkan masyarakat Kepri terbuat dari kayu dari jenis pohon yang tumbuh di bebatuan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya