Kepri Bakal Punya Desa Wisata Baru Religi dan Sejarah

Kepri Bakal Punya Desa Wisata Baru Religi dan Sejarah - GenPI.co
Ilustrasi wisata religi. Foto: Instagram/@sandiyanto.

GenPI.co - Pemerintah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) bakal menjadikan Desa Mepar sebagai tujuan destinasi wisata sejarah, budaya, dan religi.

Desa Mepar merupakan pintu masuk Kabupaten Lingga, dan merupakan pulau yang kaya sejarah dan adat budaya. Kearifan lokalnya masih terjaga di tengah hiruk-pikuknya moderenisasi.

Cagar budaya yang masih berdiri kokoh sebagai benteng pertahanan di masa kesultanan Lingga-Riau-Johor-Pahang, menjadi saksi bisu betapa pentingnya pulau ini.

BACA JUGA:  Kabupaten Lingga Optimalkan Sentra Kelapa

Bupati Lingga, Muhammad Nizar, mengatakan, dari catatan sejarah, Lingga merupakan pusat peradaban lama yang menjadi pusat pemerintahan Sultan Melayu di Daik selama 113 tahun.

Desa Mepar menjadi pusat pemerintahan Melayu sejak 1787 hingga 1990-an. Fungsinya sebagai pusat pemerintahan melayu kemudian dipindahkan ke Pulau Penyengat seiring dihapusnya kesultanan Melayu oleh Belanda.

BACA JUGA:  Pemkab Lingga Bakal Bangun Puskesmas di Desa Ini

“Pulau Mepar, tentu tak lepas dari catatan sejarahnya. Karena di sini terdapat makam Temenggung Jamaluddin, Datok Kaya Motel, benteng-benteng Mepar, serta cerita meriam sumbing,” katanya mengutip laman resmi Pemkab Lingga, Senin (31/1).

Selain Pulau Mepar, kata dia, Daik juga dikenal sebagai negeri para Sultan atau Yang Dipertuan Besar. Ada 4 Yang Dipertuan Besar dan seorang Yang Dipertuan Muda yang bersemayam di tanah Daik.

BACA JUGA:  Dana Alokasi Khusus Dikurangi, Pemkab Lingga Datangi Bappenas

Mereka adalah Sultan Mahmud Riayat Syah III (Marhum Masjid), Sultan Abdul Rahman Syah (Marhum Bukit Cengkeh), Sultan Muhammad Syah II (Marhum Kedaton), Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah II serta Muhammad Yusuf Al Ahmadi, Dipertuan Muda Riau X.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya