.webp)
GenPI.co - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, antisipasi bencana saat ini harus melibatkan Big Data Analytic dan Artificial Intelligent. Hal tersebut demi menunjang program pemerintah untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan bangsa.
Ia mengatakan itu dalam Rapat Koordinasi BMKG 2019 bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Selasa (27/7). Ia melanjutkan, lompatan-lompatan inovasi produk dan layanan multi sektor sedang terjadi di BMKG. Terutama untuk sektor yang sensitif terhadap cuaca, iklim, kegempaan dan kualitas udara.
Produk-produk inovasi terkini BMKG antara lain iRMAVIA. Itu adalah sebuah peralatan pemantau cuaca otomatis hasil rekayasa BMKG untuk layanan informasi meteorologi penerbangan di Bandara Yogyakarta International Airport.
Lalu ada signature BMKG yang merupakan sistem prakiraan cuaca berbasis dampak. Ada juga peringatan dini kekeringan meteorologis sebagai produk Sistem peringatan dini iklim. Inovasi lainnya adalah Warning Receiving System (Sistem Penerima Informasi Gempa Bumi dan Tsunami).
"Terwujudnya lompatan inovasi BMKG tersebut diharapkan akan membantu meningkatkan efektivitas koordinasi dan sinergi antar Kementerian/Lembaga dan pihak terkait berbasis pada integrasi data/informasi dan analisis," ujar Dwikorita.
Sebelumnya di kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo mengapresiasi peran BMKG dalam mengedukasi masyarakat untuk mengurangi risiko-risiko bencana. Secara khusus, Presiden memberikan contoh berupa peringatan dini tsunami setiap kali terjadi gempa bumi.
"Saya melihat sekarang kalau ada gempa misalnya 5,5 skala richter atau di atasnya langsung di TV keluar ada tidaknya potensi tsunami, yang dulu-dulunya enggak pernah. Ini saya kira sebuah lompatan kemajuan yang sangat baik dari BMKG," jelasnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News