GenPI.co 
GenPI.co - Solo Keroncong Festival (SKF) ke 10 dimulai Jumat (27/7). Berlangsung selama dua hari, acara yang mengusung tema ‘Warna-warni Keroncong Nusantara’ itu berlangsung di halaman Pendapa Gedhe Balaikota Surakarta. Di penyelenggaraan sebelumnya, SKF diselenggarakan di halaman Benteng Vastenburg.
Ketua Panitia Solo Keroncong Festival Cuk Subagyo mengatakan, tema tersebut sama seperti tema tahun lalu lantaran masih relevan untuk diusung.
“Karena, tahun ini kami juga menghadirkan kelompok musik keroncong dari berbagai kota di Indonesia. Di mana tiap daerah memberikan warna musik tersendiri,” kata Cuk, saat kepada media di Balaikota Surakarta, Kamis (24/7) sore.
Di penyelenggaraan kali ini, ada sepuluh kelompok musik keroncong yang akan ditampilkan di SKF. Di hari pertama Jum'at (26/7) akan tampil kelompok Orkes keroncong (OK) dari kelompok musik mahasiswa UPI Bandung, OK Tanjung Enim Sumatera Selatan, OK Tjong Young Gita Citra Alam Demak, OK Swastika Surakarta, dan OK Bintang Surakarta.
Pada hari kedua, Sabtu (27/7), ada penampilan dari OK Sekolah Pilar Remaja Cibubur Jawa Barat, OK Anjuk Ladang kabupaten Nganjuk, OK De Poespo Jakarta, OK NuSwa Surakarta, dan grup OK BPD Jawa Tengah.
”Sebagian besar para Grup Orkes Keroncong yang tampil besok kebanyakan menyanyikan keroncong kontemporer. Hanya Swastika Surakarta yang menyajikan keroncong asli. Sebab kami tahu saat ini harus ada modifikasi agar keroncong bisa dinikmati anak muda," ujar Cuk
Ia menambahkan, tahun ini ada juga penampilan dari penyanyi keroncong Waljinah hingga Dorce Gamalama. “Mereka sebagai guest star acara Solo Keroncong Festival 2019," tutupnya.
Sementara Ari Mulyono selaku Konseptor Solo Keroncong Festival mengatakan tahun ini ada perbedaan tata panggung. Tahun lalu Solo Keroncong Festival menggunakan tata panggung menyerupai Stasiun Balapan Solo.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
