
GenPI.co - Tukang gorengan gerobak bernama Joko Aryo (52) mengaku, sampai saat ini kesulitan mendapatkan minyak goreng setelah Tahun Baru 2022.
Tak berhenti sampai di situ, dia juga mengalami kesulitan memperoleh tahu dan tempe untuk berjualan setelah harga kedelai melonjak, hingga terjadi aksi mogok dari para perajinnya.
Seperti diketahui, produsen tahu dan tempe se-Jabodetabek melakukan aksi mogok produksi pada tanggal 21-23 Februari 2022.
BACA JUGA: Minyak Goreng Murah Langka, Pedagang Gorengan Batam Libur 5 Hari
"Harga minyak saja sudah dua bulan nggak stabil, sekarang ditambah lagi masalah begini (harga kedelai melonjak)," jelas Joko kepada GenPI.co, Senin (21/2).
Dia mengaku, akibat tidak stabilnya harga minyak membuat penghasilannya turun hingga 40 persen perhari.
BACA JUGA: Pedagang Gorengan Terpukul, Harga Cabai di Pasar Meroket 100%
"Biasanya sehari bisa dapat Rp800 ribu, sekarang paling Rp400 ribu kurang lebih, itu pun biasanya di putar lagi jadi modal," katanya.
Selain itu, untuk hari ini Joko masih bisa berjualan tahu dan tempe goreng karena memiliki sisa bahan sejak beberapa hari sebelumnya.
BACA JUGA: Abang Gorengan Membuat Pipiku Memerah, Aku Bergetar
Namun, untuk hari Rabu (23/2) besok, selama pasar tidak menjual stoknya, Joko tidak bisa lanjut berjualan gorengan tahu dan tempe.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News