“Mata pelajaran hanya sebagai sarana transfer pengetahuan dan keterampilan. Untuk pembentukan sikap, kepribadian, dan karakter berada di luar mata pelajaran,” katanya.
Spesifikasi atau karakteristik edukasi kebencanaan di masing-masing daerah pun bisa mengikuti jenis bencana yang rawan terjadi di wilayah tersebut.
“Bentuk kurikulum akhirnya tidak generik, tetapi partikularistik. Kalau daerah itu langganan bencana gunung api, kurikulumnya tentang pemahaman dan keterampilan terkait gunung api,” tuturnya.
BACA JUGA: Tanggap Berantas NII, Pemkab Garut Dapat Apresiasi dari BNPT
Lebih lanjut, masuknya edukasi kebencanaan dalam kurikulum dapat membentuk pribadi peserta didik yang tangguh bencana.
“Edukasi kebencanaan dapat membentuk sikap positif terhadap risiko bencana. Artinya, peserta didik menjadi siaga bencana dan melihat bencana bukan suatu musibah,” paparnya. (*)
BACA JUGA: Suara Lantang Kepala BNPB, Beber Tantangan Menghadapi Bencana
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News