Begini Prosesi Gelar kehormatan dari Masyrakat Dayak

Begini Prosesi Gelar kehormatan dari Masyrakat Dayak - GenPI.co
DR (HC) R. Totok Mukarto saat mendapat gelar kehormatan dari masyarakat Dayak Kalimantan Timur. (ist)

GenPi.co - Mantan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Samarinda, DR (HC) R. Totok Mukarto mendapat gelar kehormatan dari masyarakat Dayak Kalimantan Timur. 

Kedatangan Totok Mukarto dari Gresik, Jawa Timur ke Samarinda hadir untuk memenuhi undangan dan  disambut meriah oleh warga Dayak di Desa Budaya Pampang Sungai Siring Kota Samarinda dengan tradisi Percik Air dan berbagai tarian adat Dayak. 

Prosesi pemberian gelar kehormatan tersebut merupakan wujud perhatian dan perhargaan atas jasanya saat menjabat  sebagai Kepala Kantor KSOP Samarinda dengan berhasil menciptakan ketertiban di Pelabuhan, pelayanan publik yang cepat dan transparan sehingga mampu meningkatkan pendapatan Negara yang berdampak positif bagi perekonomian masyarakat Samarinda.

BACA JUGAMengenal Budaya Dayak di Kelam Tourism Festival 2019

Prosesi pemberian gelar kehormatan tersebut berlangsung hikmah yang ditandai dengan pemasangan tanda adat sebagai warga kehormatan adat Dayak Kenyah Pampang oleh Ketua Adat serta pemberian gelar nama "KIRIP PAREN LUNG' yang artinya seorang penguasa muara yang dihormati dan turut hadir Istri, Ratna Sari Dewi dan putrinya, RR. Catherine Putri Zafira juga mendapat gelar kehormatan, sang istri dengan nama IDANG MENING "cahaya bersih" dan sang putri dengan nama ULAU TAU "Sinar Matahari".

Ketua Adat Dayak Kenyah Pampang, Esron Palan sangat bahagia atas kehadiran Totok Mukarto bersama keluarga dan rombongan dari Gresik dan kesempatan tersebut menuturkan bahwa keluarga besar dayak Pampang bertambah lagi atas pemberian gelar kepada bapak Totok Mukarto dan Keluarga sudah menjadi bagian dari warga Suku Dayak Kenyah.

Totok Mukarto menjabat sebagai Kepala Kantor KSOP Samarinda, segudang prestasi telah di ukir di Samarinda, tidak hanya dalam penegakan hukum dalam pelayaran seperti menindak para pelaut yang menggunakan ijasah/sertifikat palsu. 

Totok Mukarto pun berhasil mengumupulkan para stakeholder dalam mendukung pelaksaanaan setiap kegiatan seperti gelar pelatihan Keselamatan dalam pelayaran, mediasi para buruh pelabuhan terkait upah hingga penyelesaian masalah para nelayan yang beroprasi di Sungai Mahakam dan perairan Muara Berau.
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya