Seniman Wonosobo Hadirkan Pertunjukan Digital Mapping Tema Kopi

Seniman Wonosobo Hadirkan Pertunjukan Digital Mapping Tema Kopi - GenPI.co
Seniman asal Wonosobo yang tergabung dalam, Woohoo Art Space, menghadirkan pertunjukan digital mapping bertajuk Cry Kopi Cry (foto: Wening Tyas)

GenPI.co— Seniman asal Wonosobo yang tergabung dalam, Woohoo Art Space, menghadirkan pertunjukan digital mapping bertajuk Cry Kopi Cry.

Tayangan yang mengangkat tema kopi tersebut merupakan hasil karya kolaborasi musik etnik dan seni visual projector mapping.

Pertunjukan Cry Kopi Cry telah ditayang dalam gelaran Java Coffee Festival yang merupakan sub event Dieng Culture Festival 2019 pada Sabtu (3/8/2019).

Baca juga:

Dieng Culture Festival Tak Lagi Terbangkan Lampion, Ini Alasannya

Indahnya Gemerlap Cahaya Lampion di Langit Dataran Tinggi Dieng

"Cry Kopi Cry adalah sebuah karya narasi yang dikisahkan menggunakan mapping & OHP Projection sebagai pendukung visual. Cry tidak selalu berarti sedih, namun cry menceritakan tentang sebuah kerja keras, harapan, pengorbanan, dan keikhlasan," kata pengarah artistik dan juga composer Cry Kopi Cry, Luqmanul Chakim, di Wonosobo, baru-baru ini.

Karya ini berangkat dari riset sejarah kopi di lereng gunung Sindoro dan Sumbing, mulai dari masa kolonial Belanda, kerja paksa, hingga pengorbanan-pengorbanan demi menjaga dan merawat tanaman kopi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya