Dua tahun terakhir mal Karebosi ini senasib dengan mall di mana pun: sepi. Akibat pandemi. Tapi yang milik Hasan ini lebih berat: izin hak penggunaan lahannya (HPL) belum keluar.
Sudah 10 tahun menunggu. Nasib pengusaha ternyata tidak selalu untung. Pak Hasan ini lahir di Seram Timur. Ia ikut ayah pindah ke Makassar.
Lalu disekolahkan ke Jakarta. Di Jakarta itu ia mulai bisnis: jualan celana dalam dan BH. Bikinannya sendiri.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Menu Mandoti
Zaman itu, cerita Hasan, lapisan di dalam BH terbuat dari karton, yang kalau dicuci penyok-penyok. Hasan akhirnya jadi pengusaha besar.
Di Makassar ia sejajar dengan Wilianto Tanta, pemilik Claro Hotel yang sangat besar-yang hampir pasti terpilih sebagai Ketua Umum PSMTI yang baru di Munas hari ini.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Kakak Sofwati
Nama dua orang ini masuk dalam buku 100 orang penting Makassar. Karebosi sekarang memang jadi taman dengan pepohonan yang hijau.
"Saya dapat 1.000 pohon trembesi dari Pak Jenderal Donny Monardo," kata Hasan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Melayu Dayak
Ada lapangan voli, tenis, softball, skating, dan 4 lapangan sepak bola di lantai atas Karebosi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News