GenPI.co 
GenPI.co - Ribuan pengunjuk rasa pro-demokrasi selama tiga hari akan menduduki Bandara Internasional Hong Kong. Aksi unjuk rasa ini merupakan rangkaian unjuk rasa di seluruh jantung kota Hong Kong.
Para pengunjuk rasa menduduki bandara tersebut dengan membentangkan poster berukuran kecil hingga sedang. Mereka datang sejak hari Jumat (9/8/2019) waktu setempat dengan menduduki ruangan kedatangan para penumpang yang baru saja mendarat.
Selain menduduki bandara, para pengunjuk rasa juga menduduki sarana publik lainnya, seperti stasiun kereta api. Akibatnya, aktivitas transportasi di kota tersebut menjadi kacau.
Bandara Internasional Hong Kong adalah salah satu yang tersibuk di dunia. Setiap harinya menangani 1.100 penumpang dan penerbangan kargo. Penerbangan tersebut melayani penerbangan domestik dan 200 penerbangan internasional.
BACA JUGA: 14 Ribu Massa di Hong Kong Demo, 200an Penerbangan Dibatalkan
Otoritas bandara menyatakan, untuk mencegah gelombang pengunjuk rasa, pihak bandara akan mengerahkan pasukan tambahan. Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah gangguan aktivitas penerbangan di bandara tersebut.
Saat ini, pihak bandara memperketat orang yang hendak memasuki area bandara. Setiap orang harus menunjukkan tiket dan dokumen asli untuk memasuki ruang check in setiap terminal bandara.
Unjuk rasa ini terjadi sejak 9 Juni lalu, ratusan ribu warga Hong Kong berunjuk rasa untuk mendukung RUU Ektradisi dan menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap pemerintah.
Akibat gelombang unjuk rasa yang tidak turun sejumlah negara pun mengeluarkan travel advisory. Salah satunya adalah Amerika Serikat yang melarang warga untuk mendatangi negera Hong Kong.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
