Ramah Lingkungan, 72 Bus Trans Semarang Gunakan Bahan Bakar Gas

Ramah Lingkungan, 72 Bus Trans Semarang Gunakan Bahan Bakar Gas - GenPI.co
BRT Trans Semarang yang telah menggunakan BBG bertanda khusus dan dipastikan lebih ramah emisi buang (foto: Gus Wahid)

Pihaknya juga dapat melakukan penghematan karena dalam operasional armada, biaya bahan bakar gas lebih murah. 

Sebagai perbandingan, pada pemakaian harian di armada ukuran  sedang, dibutuhkan rata-rata 80 liter solar dengan harga Rp5.150 sedangkan dengan pemakaian gas hanya dibutuhkan 60 liter dengan patokan harga gas di Jakarta Rp3.100 dan solar 21 liter.

“Terkait dengan pembiayaan program konversi dari bahan bakar minyak menjadi BBG sebesar Rp10 miliar, telah disetujui Kementerian Lingkungan Hidup Jepang untuk pembiayaan dibiayai 50% dengan skema joint crediting mechanism (JCM). Sisa pembiayaan 50%, akan ditanggung oleh APBD Kota Semarang,” tukasnya.

Ade menegaskan mengenai keamanan tabung gas, tabung converter gas yang dipasang sudah melewati uji standar khusus untuk CNG yang memiliki tekanan 200 bar, sehingga berbeda dengan tabung gas LPG. 

Tabung Converter BBG ini dijamin sangat aman jadi tidak perlu khawatir akan meledak. Tabung ini diletakkan di bagian bawah bus.

“Terkait dengan stasiun pengisian bahan bakar gas untuk pengisian pada BRT Trans Semaran , di Semarang saat ini ada SPBG Mangkang, SPBG Penggaron, SPBG Kaligawe,” kata Ade.

BRT Trans Semarang bekerjasama dengan PT Pertagas Niaga dalam hal pengisian BBG dengan mendatangkan 2 MRU (mobile refueling unit). Keberadaan MRU akan memudahkan pengisian bahan bakar dengan CNG,” ungkapnya.

Pengisian BBG sendiri dilakukan di akhir pelayanan sehingga tidak mengganggu kenyamanan penumpang. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya