Catatan Dahlan Iskan: Rumah Semeru

Catatan Dahlan Iskan: Rumah Semeru - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

"Awalnya mobil ini sudah tidak bisa jalan. Lalu saya rehabilitasi," ujar Cak Thoriq.

Ia suka kendaraan lama. Koleksi Vespanya 11 buah, beda tipe semua. Masih satu lagi Vespa lama yang belum selesai diperbaiki. Berarti tinggal kurang satu tipe lagi –lengkaplah semua tipe Vespa ia miliki.

Sesekali saya menghentikan Land Rover itu. Mampir ke rumah yang sudah jadi. Mencoba membuka kran airnya: lancar. Melihat kamar-kamar dan toiletnya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Taktik Filibuster

Semua rumah, bentuk, ukuran dan materialnya sama: ada ruang tamu, dua kamar tidur dan kamar mandi di dalam. Semua dibiayai oleh pemerintah.

Di belakang rumah itu masih ada tanah. Dibangunlah di situ ruang tambahan: dapur, satu kamar tidur lagi dan satu kamar mandi lagi. Bangunan tambahan itu dibiayai oleh para penyumbang musibah letusan Semeru.

Termasuk yang dari Anda itu. Bentuk, ukuran dan bahannya juga harus sama. Keseragaman itu dijaga ketat untuk tidak menimbulkan masalah rasa keadilan.

Tidak mudah meyakinkan korban  untuk pindah ke lokasi baru. Mereka lebih menginginkan diberi uang untuk membangun kembali rumah di tempat asal mereka: di bantaran sungai lahar.

Tentu pemerintah tidak setuju. Setiap kali gunung Semeru meletus kampung lama itu selalu dilanda banjir lahar. Pemerintah menghendaki agar mereka pindah ke lokasi aman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya