Cerita Amaq Sinta yang Membunuh 2 Pembegal, Sempat Gelisah

Cerita Amaq Sinta yang Membunuh 2 Pembegal, Sempat Gelisah - GenPI.co
Amaq Sinta, warga Desa Matek Maling, Lombok Tengah, NTB, yang membunuh dua begal. FOTO: Antara

GenPI.co - Murtede alias Amaq Sinta (34), warga Desa Ganti, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) berharap bisa bebas murni sebelum persidangan atas kasus yang menewaskan dua begal yang ingin merampas motornya.

"Saya ingin bebas supaya bisa tenang dan bekerja kembali seperti biasanya," katanya, di Praya, NTB, Sabtu (16/4).

Dia mengatakan membunuh kawanan begal itu dalam keadaan terpaksa, karena kalau tidak melawan nyawanya akan melayang ketika diserang lawan.

BACA JUGA:  Airlangga Dorong UI Lahirkan Insan Kesehatan yang Melek Digital

"Kalau saya mati siapa yang akan bertanggung jawab. Jadi saya harus melawan," katanya.

Amaq merasa gelisah ketika ada di dalam jeruji besi, karena memikirkan istri dan dua anaknya, serta badannya masih sakit meskipun tidak ada luka.

BACA JUGA:  Pelaku Pengeroyokan Ade Armando kelompok Radikal, Kata BNPT

Namun, dia merasa senang bisa bebas sementara, setelah mendapatkan penangguhan penahan dari penyidik Polres Lombok Tengah yang telah menetapkan dirinya sebagai tersangka.

"Jangan sampai di persidangan, saya harap bisa bebas dengan cepat," katanya.

Kasus itu bermula ketika akan pergi ke Lombok Timur untuk mengantarkan makanan buat ibunya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya