GenPI.co 
Presiden Joko Widodo benar-benar menjiwai saat bersama-sama tidur di tenda pengungsian bencana gempa Lombok. Bukan sekedar empati dan merasakan sakitnya hidup di pengungsian. Tapi Presiden jokowi juga cepat membuat keputusan penting bagi korban gempa.
Selasa pagi 14 Agustus 2018, Presiden meninjau RSUD Tanjung yang berada di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Presiden kemudian meninjau bangunan pasar yang rusak terkena gempa. Presiden menginstruksikan kepada Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono agar segera dilakukan perbaikan.
Sementara di sektor pariwisata, untuk pemulihan agar wisman dan wisnus kembali berkunjung ke Lombok, NTB, Menpar Arief Yahya terus menjaga Akses, Amenitas dan Atraksi (3A) nya.
Secara khusus Menpar Arief memuji langkah cepat Presiden Jokowi untuk recovery di masyarakat, seperti rumah sakit, perumahan, infrastruktur dasar dan utilitas dasar.
Menurut Arief Yahya, Industri pariwisata harus melibatkan pihak lain. Ada airlines, ada airport, ada authority, ada security, ada healty and hygiene, ada environment sustainability, ada ICT dan lainnya. “Itu semua disentuh Pak Presiden Jokowi, terima kasih banyak, impact nya besar,” ungkap Arief Yahya.
Arief Yahya sering menyebut Solid, Speed, Smart, atau 3 S yang sudah ditetapkan menjadi corporate culture Kemenpar. Penanganan bencana Lombok ini termasuk solid, speed, smart. “Kompak, cepat, tepat sasaran,” katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
