Mengenang Kisah Heroik Pejuang Palembang Pertahankan Kemerdekaan

Mengenang Kisah Heroik Pejuang Palembang Pertahankan Kemerdekaan - GenPI.co
Monumen Perjuangan Rakyat (foto: Robby Sunata)

GenPI.co— Cara terbaik untuk merayakan HUT ke-74 RI adalah dengan mengenang bagaimana para pejuang mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih pada 17 Agustus 1945. 

Salah satu kisah heroik itu ada di Palembang, Sumatera Selatan, saat warganya berperang selama 5 hari 5 malam melawan penjajah Belanda.

Setelah Jepang menyerah kalah, pasukan Belanda kembali masuk ke kota Palembang secara perlahan-lahan. Kota ini menjadi pusat perhatian mereka karena terdapat dua kilang minyak besar di dekat Palembang, yaitu kilang Plaju dan kilang Sei Gerong. 

Kedua kilang ini telah menjadi rebutan sejak awal perang dunia kedua, karena mampu menyediakan lebih dari 50% pasokan minyak yang dibutuhkan baik oleh Belanda dan sekutu maupun oleh Jepang. Tanpa minyak, mesin perang mereka di Asia Tenggara tidak akan berguna.

Oleh karena itu setelah mendapatkan kembali Palembang, Belanda menempatkan pasukan terbaiknya. Dua diantaranya adalah Divisi Lapis Baja dan Brigade Gajah Merah. 

Divisi Lapis Baja Belanda bersama pasukan infantri lainnya bermarkas di dalam Benteng Kuto Besak di tepi sungai Musi, sementara Brigade Gajah Merah bermarkas di sebelah utaranya, mereka merampas sebuah rumah sakit Katolik yang berada di perbukitan dan menjadikannya markas. 

Pasukan Belanda yang lain menjaga perumahan Belanda di Talang Semut dan kilang minyak di Plaju, Sei Gerong, dan Bagus Kuning.

Tentara, laskar, dan warga Palembang tidak menyukai tindak tanduk tentara Belanda yang kerap merendahkan warga Palembang. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya