Demi Hidup Layak, Farah Arifah Rela Jadi Manusia Patung Kota Tua

Demi Hidup Layak, Farah Arifah Rela Jadi Manusia Patung Kota Tua - GenPI.co
Demi Hidup Layak, Farah Arifah Rela Jadi Manusia Patung Kota Tua. Foto: Ferry/GenPI.co

Pada 2013, Farah resmi menjadi manusia patung. Namun, awalnya bukan menjadi sosok Ibu Kartini, melainkan hantu-hantuan.

"Sekitar tiga tahun awal menjadi hantu-hantuan," terangnya.

Farah menuturkan pengelola lalu mengeluarkan kebijakan melarang manusia patung yang ada di sekitar kawasan Kota Tua menjadi hantu-hantuan.

BACA JUGA:  Manusia Patung di Kota Tua Hidup Prihatin Selama 2 Tahun Pandemi

Pengelola kemudian hanya memperbolehkan manusia patung menirukan sosok pahlawan.

Alhasil, Farah memutuskan menjadi Ibu Kartini sejak 2016 sampai saat ini.

BACA JUGA:  Begini Trik Pemilik Ontel di Kota Tua agar Sepedanya Tak Tertukar

"Saya sudah menjadi sosok Ibu Kartini selama enam tahun," terangnya.

Farah mengakui menjadi manusia patung membuat perekenomiannnya jadi lebih baik dari sebelumnya.

BACA JUGA:  Pengunjung Ramai Berwisata ke Kota Tua, Penyewa Ontel Ucap Syukur

Perempuan satu anak itu mengungkapkan cukup mudah menirukan sosok Ibu Kartini, yakni hanya perlu memakai konde, mengenakan baju, dan bedak berwana kuning.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya