GenPI.co - Seingat saya, jembatan itu berwarna kuning. Sejak dulu. Kemarin saya melintasinya lagi. Kok sudah berubah. Menjadi warna merah.
”Pak bupatinya baru saja pindah partai. Masuk PDI Perjuangan,” ujar adik istri saya yang hari itu terpaksa jadi ”sopir” saya.
Itulah jembatan ”Golden Gate” di Kaltim. Tepatnya di dekat Kota Tenggarong, ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara. Kampung kelahiran istri saya hanya 8 km dari situ.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Amerika: Senjata Yubo
Selama ini jembatan itu disebut ”Golden Gate”. Bukan hanya karena bentuknya yang mirip dengan Golden Gate yang di San Francisco. Juga karena warnanya selalu warna emas –gold, kuning.
Sejak zaman dibangun pertama dulu –oleh bupati dari Golkar, Syaukani Hasan Rais. Sampai roboh total. Ambruk ke Sungai Mahakam yang luas dan dalam.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Minyak Goreng: Aplikasi Migor
Lalu, dibangun lagi oleh bupati Golkar berikutnya: Rita Widyasari. Putri Syaukani. Warna jembatan yang baru tetap kuning. Pun ketika Rita ditangkap KPK dan masuk penjara.
Bupati berikutnya tidak melakukan perubahan warna. Pengganti Rita itu adalah wakilnya: Edi Damansyah. Statusnya penjabat bupati. Selama dua tahun.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Cinta Sejati
Lalu, Edi maju sebagai calon bupati. Ia diusung sembilan partai. Terutama Golkar (13 kursi) dan PDI Perjuangan (7 kursi). Edi terpilih.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News