
"Kita masih konfirmasi terlebih dahulu ke perangkat desa dan kepolisian setempat terkait apa aktivitas korban dan teman-temannya di lokasi. Karena kita juga perlu tahu apakah itu betul di kawasan hutan atau bagaimana, soalnya nanti beda penangannya," tandas Suharyono.
Berdasarkan catatan GenPI.co sebelumya, di tahun 2019 sudah dua kali terjadi konflik harimau Sumatra dengan manusia di Kabupaten Indragiri Hilir. Pada maret lalu warga Kabupaten Indragiri Hilir, Mardian (31) menjadi korban serangan harimau Sumatera di hutan Sungai Rawa Desa Simpang Gaung, Kecamatan Gaung.
Mardian diterkam raja hutan ketika menebang kayu. Akibat serangan itu, korban mengalami luka serius di bagian kepala dan badan. Diduga, Harimau menyerang, pada Maret lalu.
Kemudian, seorang pekerja PT Riau Indo Agropalma, di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau, ditemukan dalam keadaan tewas.
Korban diduga menjadi serangan harimau saat sedang sedang bekerja pemanenan tanaman Akasia. Pekerja yang tewas itu diketahui bernama M Amri (32). Ia berasal dari Dusun Perasak Desa Gapura, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Tubuhnya ditemukan di Kanal Sekunder 41 Desa Tanjung Simpang. Mei lalu.
Simak video menarik berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News