GenPI.co - Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, kekurangan guru setelah raturan honorer pendidik dan nonkependidikan dirumahkan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mukomuko pun sedang mencari solusi dari permasalahan itu.
Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Mukomuko Arni Gusnita mengatakan bahwa salah satu cara pencarian solusi ialah dengan berkoordinasi dengan bupati setempat.
BACA JUGA: Honorer PNS Belum Terima Gaji dari April, Bupati Bilang Sabar
Arni mengatakan jika guru honorer masih dibutuhkan dan tak masalah jika sekolah mengeluarkan dana untuk membayar gaji mereka.
"Kami koordinasikan kepada bupati, apakah dikeluarkan SK pembayaran gaji honorer dari sekolah," kata Arni, dilansir dari JPNN.com, Rabu (15/6).
BACA JUGA: Baru Mau Dihapus, Jabatan Honorer Sudah Dipangkas Hampir Setengah
Menurut Arni, upaya itu dilakukan setelah Pemkab Mukomuko merumahkan sebanyak 333 dari 783 pegawai daerah dengan perjanjian kerja (PDPK) atau honorer pendidik dan non kependidikan.
Pemutusan kontrak honorer itu sebelumnya bekerja tingkat SD dan SMP tersebut dilakukan karena berkurangnya anggaran untuk membayar gaji yang bersumber dari APBD 2022.
Sementara itu, dana alokasi umum (DAU) untuk membayar gaji honorer pendidik dan nonkependidikan tingkat SD, SMP, dan lembaga PAUD tahun ini hanya sebesar Rp 7 miliar.
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Setelah Merumahkan Ratusan Honorer, Daerah Ini Kekurangan Guru PNS dan PPPK, Duh
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News