
"Saya sampaikan misalnya sawit, yang masih pendek itu bisa ditanami jagung, ada yang sudah gede ditanami porang," imbuh eks Wali Kota Solo itu.
Jokowi menegaskan Indonesia juga memiliki ketersediaan sumber daya manusia untuk menggarap peluang dari ancaman krisis pangan tersebut, bahkan bila menilik ke laut, potensinya juga sama besarnya.
"Bayangkan kalau kita bisa memproduksi pangan dalam jangka yang pendek, kita terapkan semuanya, bukan hanya berdikari di bidang pangan, bukan hanya mandiri di bidang pangan, tetapi sekali lagi kita memiliki potensi untuk ekspor," papar Presiden.
BACA JUGA: Jokowi Tidak Cakap Memilih Menteri, Kata Pengamat
Presiden Jokowi menuturkan komoditas pangan sangat mudah dipasarkan, bahkan dia mengungkapkan ada negara yang sudah meminta pasokan ekspor beras sebanyak 100 ribu ton per bulan.
"Permintaan itu sudah masuk banyak sekali. Beras ada yang minta 100 ribu ton per bulan, ada yang minta 2,5 juta ton tahun ini," tandasnya.
BACA JUGA: Provokasi Kapal Perang Rusia Bikin Denmark Mengamuk
Sebagai informasi tambahan, sidang paripurna tersebut dihadiri seluruh jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan pimpinan lembaga.
Presiden turut meminta Menteri Perdagangan baru Zulkifli Hasan segera menuntaskan persoalan minyak goreng.(Ant)
BACA JUGA: Elon Musk Kirim Alat Canggih, Militer Ukraina Makin Bertaring
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News