Intip Pesan Mistis di Balik Malam 1 Suro

Intip Pesan Mistis di Balik Malam 1 Suro - GenPI.co
Dokumentasi - Sejumlah warga berpakaian tradisional Jawa memikul gunungan sesaji saat digelar ritual Temanten menyambut satu Suro di Sendang Sidukun Traji, Parakan, Temanggung, Jateng, Senin (4/11) malam. (Sumber foto: Antaranews)

Sementara angka tahun menggunakan penanggalan Saka. Jadi, bulan 1 Suro Jawa diterima sebagai awal tahun Jawa, tetapi tahunnya tidak dimulai dari tahun 1, melainkan dari tahun 1555. Hal ini berdasarkan tahun penanggalan Saka.

Sakralnya tanggal 1 Suro bagi masyarakat Jawa karena adanya keputusan penting di Kerajaan Mataram Islam. Namun sumber lain mengatakan Bulan Suro merupakan bulan penting untuk penganut Kejawen.

Mereka percaya turunnya Aji Saka ke Pulau Jawa untuk membebaskan rakyat Jawa dari cengkeraman raksasa. Selain itu kehadiran Ajia Saka juga sebagai tanda lahirnya huruf Jawa Hanacaraka.

Meski zaman kini sudah modern, malam 1 Suro masih diperingati. Seperti halnya di Solo yang menggelar Kirab Kerbau Bule di Keraton Surakarta. Sementara di Yogyakarta ada tradisi Mubeng Benteng, yaitu mengarak benda pusaka mengelilingi benteng keraton tanpa berbicara atau tapa bisu dan berjalan keliling benteng.

Terlepas dari semua tradisi yang ada, 1 Suro memiliki makna untuk introspeksi diri dan berdoa kepada Tuhan agar menjadi pribadi yang baik.

Lihat video seru ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya