NU dan Muhammadiyah Beri Ruang Tumbuhnya Pluralisme, Kata SMRC

NU dan Muhammadiyah Beri Ruang Tumbuhnya Pluralisme, Kata SMRC - GenPI.co
NU dan Muhammadiyah Beri Ruang Tumbuhnya Pluralisme, Kata SMRC. Foto: Nahdlatul Ulama

“Sebab, mereka (anggota NU dan Muhammadiyah) tidak melihat ketuhanan yang maha esa itu harus sesuai dengan ajaran Islam saja, tapi harus terbuka bagi semua agama,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (21/7).

Saiful melanjutkan bahwa kecenderungan yang sama dari NU dan Muhammadiyah juga nampak dalam aspek yang berkaitan dengan penerjemahan sila pertama dalam hukum.

Ada 71 persen anggota NU yang tidak setuju jika Ketuhanan yang Maha Esa diterjemahkan ke dalam hukum yang hanya berlaku bagi orang yang beragama Islam, sedangkan yang setuju 26 persen.

BACA JUGA:  Jangan Campurkan Urusan Agama dengan Hukum, Kata SMRC

Sementara itu, anggota Muhammadiyah yang tidak setuju dengan pandangan itu 73 persen dan yang setuju 27 persen.

Anggota organisasi masjid dan majelis taklim juga mayoritas tidak setuju (68 dan 63 persen).

BACA JUGA:  Syariatisasi Publik Makin Diakomodasi Negara, Kata SMRC

Dari data itu, Saiful menyimpulkan bahwa basis sosial untuk pluralisme keagamaan ada dalam masyarakat Indonesia.

“Kalau selama ini NU itu dianggap sebagai satu organisasi yang penting untuk menumbuhkan pluralism di Indonesia, di sini terlihat,” jelas Saiful.(*)

BACA JUGA:  Pendidikan Tinggi Tak Kurangi Intoleransi pada LGBT, Kata SMRC

Simak video berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya