
GenPI.co - Akademisi Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo menilai pengunggahan meme stupa Candi Borobudur oleh Roy Suryo adalah tindakan yang kurang etis.
Menurut Suko Widodo, perilaku mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui teknologi komunikasi dapat berdampak pada potensi pelanggaran etika komunikasi.
Pesan dalam meme tersebut, kata Suko, telah merusak marwah orang maupun tempat suci.
BACA JUGA: Diperiksa 12 Jam Terkait Kasus Meme Stupa, Roy Suryo Tumbang
“Candi Borobudur ini tempat suci. Cara kritik atau pesan yang disampaikan juga tidak elok sesuai dengan etika,” ujarnya, dilansir dari keterangan resmi di unair.ac.id, Kamis (4/8).
Pakar komunikasi politik itu menegaskan penggunaan meme juga mempunyai batasan candaan.
BACA JUGA: Roy Suryo Minta Perlindungan ke LPSK Buntut Meme Stupa Borobudur
Dia mengatakan bahwa dalam melakukan candaan meme, perlu melihat mana candaan yang dapat dinikmati oleh kalangan tertentu dan mana yang dapat dinikmati oleh ruang publik.
“Seringkali banyak yang tidak melihat batasan itu. Dan, itu (meme sebagai candaan) harus ada pertanggungjawabannya,” tegasnya.
BACA JUGA: Roy Suryo Serahkan Barang Bukti Kasus Meme Stupa Candi Borobudur
Suko juga menuturkan bahwa cara berekspresi masyarakat Indonesia di sosial media termasuk dalam negara tidak sopan di dunia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News