Airlangga Hartarto Bawa Kabar Baik, Semua Warga Indonesia Bisa Bernapas Lega

Airlangga Hartarto Bawa Kabar Baik, Semua Warga Indonesia Bisa Bernapas Lega - GenPI.co
Airlangga Hartarto bawa kabar baik bikin semua warga Indonesia bisa bernapas lega. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - Masyarakat Indonesia dipastikan bisa bernapas lega setelah harga pangan per hari ini sudah relatif stabil di tengah kondisi krisis dunia.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (18/8/2022).

"Kami melihat dari segi volatile food, harga pangan relatif terkendali dibandingkan kemarin, yang memang ada pula momen Lebaran sehingga terjadi kenaikan permintaan," tegas Menko Airlangga Hartarto.

BACA JUGA:  Menko Airlangga Tegaskan Inflasi Aman Terkendali

Dia memerinci rata-rata harga beras saat ini masih kuat, yakni sekitar Rp 10 ribu per kilogram.

Harga daging sapi sudah turun, begitu pula harga daging ayam, gula pasir, bawang merah, bawang putih, dan cabai merah.

BACA JUGA:  Menko Airlangga: Perekonomian Membaik, Kemiskinan Menurun

Kemudian, harga daging ayam saat ini tercatat justru terlalu rendah di bawah Rp 20 ribu per kilogram.

Meski begitu, saat ini masih terdapat 30 provinsi dengan realisasi inflasi pada Juli 2022 yang di atas nasional yakni 4,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) antara lain Jambi sebesar 8,55 persen, Sumatra Barat, 8,01 persen, Bangka Belitung 7,7 persen, serta Riau dan Aceh.

BACA JUGA:  Pesan Airlangga Hartarto saat HUT ke-77 Kemerdekaan RI, Ini Dia

Oleh sebab itu, Tim Pengendalian inflasi Daerah (TPID) bersama para gubernur agar melakukan upaya ekstra agar stabilisasi harga dapat dijaga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Maraton Pilpres - JPNN.com

Maraton Pilpres

Sial kita saja: kalau semua pelanggaran etika dan hukum itu mereka lakukan ternyata kepentingan umumnya tetap nol. Kemajuan bangsanya tidak nyata.