Sebab, Indonesia memiliki kekuatan untuk membangun bangsa dengan bonus demografi.
Jumlah penduduk yang cukup besar dan didominasi oleh usia produktif akan menjadi motor penggerak dan menghadapi kompetisi global.
BNPT sendiri telah mengadakan berbagai program yang melibatkan penyintas terorisme selama beberapa waktu terakhir.
BACA JUGA: BNPT Tak Main-Main, Paham Radikalisme Segera Tumbang
Salah satunya bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memberikan bantuan medis, psikososial, psikologis, hingga penyaluran santunan dan kompensasi.
Tidak hanya itu, BNPT juga menginisiasi silaturahmi kebangsaan yang mempertemukan mantan narapidana terorisme dengan penyintas terorisme.
BACA JUGA: Jangan Bergantung kepada BNPT dan Densus 88 untuk Cegah Terorisme
Tujuannya itu dilakukan untuk membangun budaya memaafkan dan rekonsiliasi.
BNPT juga berhasil melaksanakannya sebanyak tiga kali yakni pada tahun 2018, 2021 dan 2022.
BACA JUGA: Densus 88 Ungkap Pendanaan Teroris, BNPT Usut Keterlibatan ACT
Program tersebut juga akan terus dikembangkan sesuai dengan pilar kedua Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News