Jangan Bergantung kepada BNPT dan Densus 88 untuk Cegah Terorisme

Jangan Bergantung kepada BNPT dan Densus 88 untuk Cegah Terorisme - GenPI.co
Ilustrasi penangkapan anggota teroris. Foto: ANTARA

GenPI.co - Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Islah Bahrawi mengatakan kontrol dari keluarga dapat lebih diandalkan untuk mencegah seseorang terpapar terorisme.

"Kita tidak bisa mengandalkan Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Densus 88, dan sebagainya. Ini lebih mengandalkan kepada kontrol keluarga. Di sini, ada kontrol orang tua terhadap anak-anaknya," katanya di Jakarta, Sabtu (9/7/2022).

Menurut dia, keluarga lebih dapat diandalkan karena pada keterpaparan seseorang terhadap terorisme bukan muncul dari lembaga-lembaga kajian kolektif atau kajian organisasi teror, melainkan muncul dari individu, terutama generasi muda, melalui akses terhadap gawai ataupun dunia digital.

BACA JUGA:  Rumah Dikepung Polisi, Nikita Mirzani: Kayak Teroris

"Orang terpapar bisa di pojokan kamar, bisa menimpa seorang introvert yang hidupnya dengan laptop atau HP. Lalu, dia melakukan upaya-upaya lone wolf, serangan-serangan teror yang menyendiri," jelas Islah.

Islah menyampaikan bahwa aksi teror yang dilakukan secara tunggal sudah banyak terjadi di Indonesia.

BACA JUGA:  MUI Blak-blakan: Khilafah Tak Identik dengan Terorisme

Di antaranya, kasus penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) periode 2016-2019 Wiranto yang terjadi pada tahun 2019 dan penyerangan di Mabes Polri yang melibatkan pelaku bernama Zakiah Aini.

"Ini kan aksi-aksi sendiri, lone wolf," ujar Islah. (antara)

BACA JUGA:  Buru Dedengkot Teroris, Helikopter AS Terbang di Atas Perumahan

Video seru hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya