Fenomena Gunung Es HIV/Aids di Bandung, Diskriminasi Harus Lenyap

Fenomena Gunung Es HIV/Aids di Bandung, Diskriminasi Harus Lenyap - GenPI.co
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung Ira Dewi Jani. ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung/am.

GenPI.co - Fenomena gunung es kasus penyebaran HIV/Aids di Kota Bandung menyita perhatian publik baru-baru ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menyebut penyakit ini bisa mudah terdeteksi jika diskriminasi masyarakat hilang.

"Makanya kita musti cari yang HIV/AIDS, karena kalau tidak, akan seperti fenomena gunung es," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung Ira Dewi Jani diktip ANTARA, Senin (29/8)

Menurut Ira, seseorang itu baru bisa didiagnosa HIV setelah dia melakukan tes, karena tidak ada tanda dan gejala spesifik bagi orang yang terkena HIV/AIDS.

BACA JUGA:  3 Penyebab Utama HIV yang Wajib Diwaspadai, Selain Bermain Kotor

“Namun, para pengidap biasanya malu untuk tes HIV/AIDS," imbuhnya.

Menurutnya, stigma negatif tentang HIV/AIDS membuat tenaga kesehatan sulit mendeteksi secara dini. Padahal, jika bisa dideteksi secara dini, masih ada kesempatan agar seseorang tidak masuk ke fase AIDS.

BACA JUGA:  Kasus HIV Kota Bandung Meningkat, Ketahui 7 Obat Kendalikan Virus

"Jangan sampai ada yang meninggal karena sudah masuk fase AIDS. Semoga kita sudah bisa menemukan dan mengobati dari fase HIV saja," kata dia.

Berdasarkan data dari tahun 1991 hingga 2021, jumlah pengidap HIV di Kota Bandung sebanyak 5.843 orang. Dari angka itu, 6 persen di antaranya berstatus mahasiswa.

BACA JUGA:  Viral Vaksin Cacar Bisa Sebabkan AIDS, Menyesatkan!

Jika di rata-rata, setiap tahun ada kasus HIV/AIDS sekitar 300-400 kasus. Kasus itu, paling banyak diakibatkan oleh faktor heteroseksual.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya