
GenPI.co - Ketua Umum Kornas-Jokowi Abdul Havid Permana mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menaikkan harga BBM.
Havid menilai pencabutan subsidi BBM akibat pemerintah gagal dalam memprediksi harga minyak dunia yang mengalami kenaikan, terlebih akibat adanya Perang Ukraina-Rusia.
“Selain gagal dalam memprediksi harga minyak dunia, pemerintah juga tidak memikirkan dampak kenaikkan harga-harga komoditi dan tarif transportasi umum,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (5/9).
BACA JUGA: Harga BBM Naik, Kadin Jatim Sebut Indonesia Sedang Tidak Baik-baik Saja
Menurut Havid, salah satu transportasi yang tarifnya akan mengalami kenaikan ialah ojek online dan angkutan umum (angkot).
Akibatnya, driver ojol (ojek online) terbebani oleh kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat itu.
BACA JUGA: Demo Tolak Kenaikan BBM, PMII Sampaikan 4 Tuntutan
Selain driver ojol, kebijakan itu juga berdampak kepada pengguna jasa aplikasi dan masyarakat pengguna jasa angkot.
“Umumnya pengguna ojol dan angkot kan rakyat kecil yang terkena imbasnya,” imbuhnya.
BACA JUGA: Anggota DPR RI Bongkar Dampak Harga BBM Naik untuk Sektor Pariwisata
Lebih lanjut, Havid juga menegaskan bahwa subsidi pemerintah kepada rakyat adalah kewajiban pemerintah untuk memikirkan hal tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News