Pawai Ogoh-ogoh di Little Bali, Sumsel

Pawai Ogoh-ogoh di Little Bali, Sumsel - GenPI.co
Meriahnya Parade Ogoh-ogoh di Little Bali (Foto: Eko Ardian)

Nggak ada yang salah dari judul di atas, guys. Di Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, terdapat beberapa desa yang mayoritas penduduknya keturunan Bali. Desa-desa tersebut antara lain Nusa Bali, Sinar Bali, Dharma Buana, Tegal Besar, Keli Rejo dan Swarnaloka Batumarta. 

Masuk ke kawasan ini nggak ubahnya seperti mengunjungi desa-desa di Bali. Aura Bali-nya kentara. Wajar aja kalau  disebut Little Bali. 

Bukan model desa mereka saja yang tetap bercirikan Bali, guys. Masyarakat Bali perantauan ini pun tetap teguh melestarikan adat budaya mereka. Salah satu contohnya  adalah melaksanakan parade Ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi.

Hari Jumat (16/03) yang lalu, sehari sebelum Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1940, masyarakat Bali di Belitang mengadakan Pawai Ogoh-ogoh di Desa Tegal Besar, Kecamatan Belitang II. Acara ini kontan menarik perhatian. Masyarakat Belitang dan sekitarnya tumpah ruah di lapangan dan jalan tempat pawai berlangsung.

Pawai ini diikuti Desa Karang Manik, Sukajaya,Tegal Besar, Darma Buana dan Sumber Rejo. Menurut Gusti Putu Argo Wiana, ketua adat masyarakat Bali di Belitang, Pawai Ogoh-ogoh ini menampilkan 14 patung ogoh-ogoh. Beberapa diantaranya  adalah Anak Randa, Rana Singa, Leak Barak, Siluman Zuba, Celuluk, Dewi Danu, Rande dan Leak Kepanasan.

For your information, Pawai Ogoh-ogoh itu bukan sekedar parade suka-suka tanpa makna, loh. Ini adalah sebuah ritual menjelang Nyepi yang memiliki arti mendalam bagi masyarakat Hindu Bali. Sehari sebelum Nyepi, boneka raksasa ogoh-ogoh diarak keliling desa sambil diiringi suara gamelan Bali yang disebut Begajur. Pada malam hari, boneka-boneka yang biasanya berpenampilan seram itu akan dibakar habis.

Ogoh-ogoh merupakan simbol keangkaramurkaan Barata Kala. Batara Kala menggambarkan sosok raksasa yang suka mempengaruhi manusia agar berperilaku tidak baik. Pada prosesi ogoh-ogoh, diharapkan Barata Kala berubah menjadi watak yang dewata.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya