GenPI.co 
Gelar itu diberikan langsung oleh Presiden Komite Perdamaian Dunia, Djuyoto Sutani kepada Plt. Gubernur Kepri, Isdianto. Dihadiri juga Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul, Ketua DPRD Kepri Lis Darmansyah, OPD, FKPD dan tokoh-tokoh adat dan budaya. Acara itu laksanakan di Balai Adat Pulau Penyengat. Minggu, (15/9/2019).
Plt. Gubernur Kepri, Isdianto mengimbau masyarakat, dengan diberikan anugerah tersebut untuk semakin memikirkan bagaimana Pulau Penyengat ke depannya. Apalagi akan semakin dikenal dunia.
“Kita saling berbagi dan membenahi Pulau Penyengat. Ini menjadi hal yang patut dimanfaatkan dan jangan sampai disia-siakan.” ungkapnya.
Ketua panitia, Jefri Tan mengatakan penetapan sebagai Pulau Perdamaian membutuhkan proses yang panjang. Harus melewati berbagai seleksi dan bersaing dengan 202 negara lainnya.
“Penetapan ini tujuannya untuk memperkenalkan Penyengat kepada 202 negara yang tergabung dalam World Peace Community.” jelasnya.
Pertama kali Komite Perdamaian Dunia berada di Basel Swiss, Eropa pada tahun 1997. Lalu, dikukuhkan di Kota Newyork, Amerika Serikat. Semakin lama kian bertambah anggotanya dan kini telah bergabung 202 negara. Masing-masing memiliki kantor perwakilannya.
Sejak 2017 setelah diresmikan, kantor pusat berada di Indonesia. Letaknya di Desa Pelajar, Jepara, Jawa Tengah.
“Resmi menjadi Pulau Perdamaian, Pulau Penyengat menyimpan hal yang indah. Misalnya Gurindam 12 yang bahasanya sangat mendamaikan dan memiliki arti yang sangat dalam. Ini menjadi pekerjaan rumah bersama untuk memasarkan.” ucap Djuyoto.
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
