Polisi pun meresponsnya dengan menembakkan gas air mata.
Tak cuma terhadap pendukung yang memasuki lapangan, tetapi gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun penonton. Hal itu pun memicu terjadinya kepanikan.
Akibatnya, massa berlarian sambil berdesak-desakan menuju pintu keluar. Beberapa mengalami sesak napas dan terinjak-injak hingga meninggal dunia. Hingga saat ini, setidaknya ada 130 korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan.
BACA JUGA: Buntut Tragedi Stadion Kanjuruhan, Manajemen Arema FC Tanggung Jawab
Adapun data korban yang masih dalam perawatan saat ini sebanyak 186 orang.(*)
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News